Jumat, 30 Maret 2018

Distributor Propolis Terbaik

Distributor Propolis Terbaik

Awas Bahaya Diabetes


Saat mendengar vonis kanker, pasien kemungkinan dapat mengalami stres atau depresi. Kanker memang menakutkan dan bisa membunuh seseorang. Hal ini berbeda ketika seseorang berhadapan dengan diabetes. 

Vonis diabetes tak serta merta membuat pasien drop mentalnya. Diabetes memang terdengar biasa saja, bahkan tak menakutkan buat sebagian orang. Padahal, diabetes menyebabkan kematikan ketika sudah komplikasi.


Diabetes melitusDM (bahasa Yunaniδιαβαίνεινdiabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latinmellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidratlemak dan protein, sebagai akibat dari:
·         defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.
·         defisiensi transporter glukosa.
·         atau keduanya.

Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon.
Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah.
Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Tanda-tandanya :

·         *Sering berkemih (Frequent urination)
·         Haus berlebihan (Excessive thirst)
·         Lapar sekali (Increased hunger)
·         Kehilangan berat badan (Weight loss)
·         Nafas berbau buah (Fruity breath odor)
·         Kelelahan (Tiredness)
·         Kehilangan perhatian dan konsentrasi (Lack of interest and concentration)
·         Muntah dan nyeri lambung, seringkali diduga flu (Vomiting and stomach pain, often mistaken as the flu)
·         A tingling sensation or numbness in the hands or feet
·         Kaburnya penglihatan (Blurred vision)
·         Sering terinfeksi (Frequent infections)
·         Penyembuhan luka yang lambat (Slow-healing wounds)
·         Mengompol waktu tidur, pada anak-anak maupun dewasa (Bedwetting, in children and adults)

Faktor risiko diabetes:
·         Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
·         Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes.
·         Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg).
·         Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes.
·         Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram.
·         Riwayat DM pada kehamilan.
·         Dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl.
·         Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu).

Banyak orang berpendapat, bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes, hal ini tidak benar, terutama orang kurus dengan perut buncit yang disebut obesitas sentral.
Menurut Public Health England 2014, seseorang dengan perut buncit apakah kurus apakah gemuk dengan lingkar pinggang melebihi 80 centimeter bagi wanita dan melebihi 90 centimeter bagi pria memiliki tingkat risiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Buncit berarti kelebihan asupan makanan dan mengundang terjadinya diabetes.
Ada 4 pilar Pengendalian penyakit diabetes:
·         Edukasi, pasien harus tahu bahwa penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup
·         Makanan, jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan meningkat
·         Olahraga, diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam darah 
·         Obat, hanya jika diperlukan, tetapi bila kadar gula darah telah turun dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. 
Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur.

Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan

Gaya Hidup

Diabetes melitus diturunkan, terutama bila kedua orang tuanya penderita diabetes berat, tetapi mulai munculnya Diabetes melitus tipe 2 lebih dipengaruhi oleh Gaya Hidup yang buruk, bahkan pada pasangan yang salah satunya adalah penderita Diabetes Melitus tipe 2, maka pasangannya yang sebelumnya tidak menderita Diabetes melitus tipe 2 pada akhirnya 26 persen dapat juga mengidapnya, karena mengikuti atau terpengaruh oleh Gaya Hidup pasangannya.

Lelaki seringkali telat terdeteksi menderita penyakit ini, karena setelah Tahap Anak lelaki jarang mendapatkan Pemeriksaan Laboratorum Klinik, sedangkan wanita setidak-tidaknya pada saat hamil sering memeriksakan dirinya ke Dokter dan juga Laboratorium Klinik

Berikut kisaran kadar gula darah normal pada tubuh: Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL. Dua jam setelah makan: kurang dari 180 mg/dL. Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL.

Berikut ini contoh pilihan makanan yang direkomendasikan untuk konsumsi penderita diabetes.
·         Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
·         Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.
·         Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan bayam.
·         Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.
·         Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak untuk sup dan ditumis.
·         Popcorn tawar.
·         Produk olahan susu rendah lemak dan telur.
·         Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi seperti ikan tongkol.

Apa Saja Makanan yang  Harus Dihindari?

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak dilengkapi nasi putih. Padahal, bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini harus dihindari karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lain.
Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula darah tetap terjaga yakni:
·         Roti tawar putih.
·         Makanan yang terbuat dari tepung terigu.
·         Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah banyak.
·         Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula.
·         Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi.
·         Daging berlemak.
·         Produk susu tinggi lemak.
·         Hati, ampela, dan organ dalam hewan lainnya.
·         Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang goreng.
·         Popcorn kaya rasa.
·         Kulit ayam.
Dianjurkan Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan begitu Anda bisa memantau bahan baku dan tambahan apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain jeli dalam memilih makanan untuk penderita diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar gula darah.


Referensi : Wikipedia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar